BERITA RIAU, INTERNASIONAL - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengomentari tentang Donald Trumph, dan keinginan Trumph untuk menjadi orang nomor satu di Amerika Serikat. Menurut Obama, Trump tidak akan pernah menjadi seorang presiden AS.
"Dia tak akan pernah menggantikan saya di Gedung Putih," kata Obama, saat di wawancara oleh stasiun televisi CBC , Minggu, (11/10).
Menurut Obama, Trumph tahu bagaimana memperoleh perhatian. “Dia, seperti yang anda tahu, adalah realitas klasik karakter tv, dan pada tahap awal ini, tak heran ia menarik banyak perhatian," kata Presiden AS itu i dikutip dari Channel News Asia, Senin (12/10).
Namun, Obama mengaku yakin pada akhirnya dia tak akan pernah menjadi Presiden Amerika Serikat. Donald Trumph yang menjadi salah satu kandidat calon presiden dari Partai Republik, sering kali muncul dengan kalimat-kalimatnya yang kontroversial, terutama terkait masalah imigrasi, kontrol senjata, dan merendahkan perempuan, selain isu sensitif lainnya.
Meski komentar-komentar Trumph sering miring, namun hasil jajak pendapat soal kandidat calon presiden, menunjukan Trumph terus memperoleh dukungan.
Saat memberikan pidato di hadapan politikus asal Amerika Latin, pekan lalu, Obama juga sempat menyindir Trumph. Obama mengatakan, mengutuk logika yang mengabarkan provokasi dengan jelas, namun saat itu meluas, lalu muncul pernyataan,
"yah, maksud saya bukan itu." Namun, pernyataan itu terjadi dan terjadi lagi.
Pada pertemuan itu, Obama juga menegaskan, kepemimpinan bukanlah menyalakan intoleransi, lalu pura-pura terkejut ketika hal itu terjadi.
Obama memang tak secara langsung menuding Trumph, namun saat wawancara dengan "60 Minutes," ia Obama apa adanya.
Obama juga mengatakan, selama masa 8 tahun memimpin Amerika, dia telah meletakan banyak dasar yang memberikan perspektif, ide dan tenaga baru untuk Amerika. "Dan itu semuanya sangat berguna untuk demokrasi. Dan itu menyehatkan bagi negara ini," ujar Obama.
Obama bahkan sempat sesumbar, jika diberi kesempatan ketiga untuk ikut pemilu, maka ia akan kembali terpilih.(dow/pi)
No comments:
Post a Comment