BERITA RIAU, BENGKALIS - Akibat harga TBS kelapa sawit tak kunjung naik, sejumlah petani malah menjual kebun sawit mereka. Hal ini dilakukan, karena ongkos produksi kebun sawit mereka tidak seimbang dengan penghasilan penjualan, sehingga kondisi itu membuat petani mengalami kerugian berkepanjangan.
Sedangkan solusi dari pemerintah tidak kunjung ada, dan membuat petani prustasi untuk mempertahankan kebun sawitnya.
‘’Karena harga TBS terus turun ada petani yang menjual kebunnya. Kami khawatir kebun sawit masyarakat ini banyak dijual ke orang luar dan nantinya orang tempatan yang akan rugi,’’ ujar Sofyan, salah seorang petani sawit Desa Pergam, kecamatan Rupat Selatan, Bengkalis.
Dikatakan Sofyan, memang sepanjang tahun 2015 ini kondisi harga sawit terus turun dan petani sangat kewalahan dalam menghadapi persoalan ini, ditambah lagi tidak ada solusi dan dorongan pemerintah kepada petani untuk beralih ke komoditas lain.
Sehingga para petani bertahan dengan kebun sawit mereka, yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok keluarga.
‘’Kami mengharapkan ada solusi pemerintah dan jangan biarkan petani ini bingung dan pada akhirnya mengambil jalan pintas dengan menjual kebun mereka,’’ ujarnya.
Namun yang disayangkan Sofyan adalah kebun mereka itu dijual kepada pembeli dari luar Rupat, bahkan dari Sumatra Utara kebanyakan pembelinya. Sehingga dikhawatirkan, para patani yang dulunya sejahtera dengan penghasilan sawitnya malah menjadi penonton saja.(dow/rip)
No comments:
Post a Comment