BERITA RIAU, ROKAN HILIR - Banyaknya temuan proyek bangunan fisik di desa desa yang ada di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) bersumber dari dana anggaran dana desa (ADD), tidak tepat sasaran. Pasalnya, dari pantauan dilapangan menyebutkan, setiap bangunan tidak sesuai dengan pengharapan.
Seperti halnya di Desa Bagan Batu Barat, pengerjaan akses jalan yang kini sudah berjalan hampir satu bulan, belum juga selesai dikerjakan. Bahkan, akses jalan ekonomi masyarakat yang terdapat di Jalan Imam Bonjol, lumpuh akibat jalan tersebut di putus dan tidak dikasi jembatan darurat.
Akibatnya, halaman rumah milik warga sudah becek akibat digunakan sebagai jalan alternatif warga dan anak sekolah yang meniti ilmu di Sekolah Menegah Atas (SMA) Pembangunan yang terdapat di jalan tersebut. "Kalau seperti ini, bagaimana warga mau puas dengan pengerjaan kepala desa," ujar warga yang namanya tidak mau disebutkan kepada wartawan, Selasa 2/9 di Bagan Sinembah.
Dilansir dari RohilTerkini.com, proyek lainnya yang bersumber dari dana ADD ini, banyak terdapat kepala desa yang langsung turun tangan menangani pembangunan itu. Selain itu, dari semua bahan yang digunakan untuk pembangunan itu, tidak sesuai dengan peruntukkan sebagai fasilitas masyarakat umum atau bestek.
Dengan banyaknya perkataan ini itu yang dilontarkan masyarakat, maka tidak heran kalau masyarakat akhirnya mengeluarkan statemen kalau Kadesnya melakukan pengurangan dana tersebut. "Wajar bagi kami masyarakat awam menilai kades seperti itu kalau sudah dia yang memegang proyek itu semua sebagai dalih biar terkoordinir. Padahal, mereka mau mengambil untung banyak," jelasnya.
Sebelum hal itu terus terjadi, masyarakat meminta pemerintah untuk melakukan pemerinksaan terhadap apa yang sudah diperbuat kepala desa setelah menerima dana ADD termin pertama agar penggunaannya memang benar benar tepat sasaran dan sesuai dengan keinginan masyarakat. "Apalagi, dana itu memang dikhususkan untuk mempercantik desa," tandasnya.(man)
No comments:
Post a Comment