Thursday, July 30, 2015

Nekat Setubuhi Anaknya, Bapak ini Mendekam di Jeruji Besi

RiauCitizen.com, Hukum - Iswanto, laki-laki paruh baya durjana ini akhirnya tertunduk lesu, setelah aksi bejat nan nekadnya kepada FD16 Tahun, anak kandungnya sendiri, dilaporkan oleh Timewara Telambuana ke Polisi Sektor Tapung, Resort Kampar.

Iswanto yang merupakan buruh perkebunan ini, mengawali aksi bejatnya sekitar tahun 2011 nan silam. Pada sore itu sekira pukul 17.00 Wib korban FD yang baru selesai mandi dirumahnya yang beralamat di Perum Afd II, PT SAM I, dengan hanya menggunakan sehelai handuk, kemudian masuk kedalam kamar. 

Dirili dari BeritaKampar.com, tersangka yang kemudian datang dari arah belakang, langsung menarik handuk korban yang kemudian langsung meraba-raba daerah sekitar dada dan kemaluan korban.

Merasakan hal-hal yang janggal, korbanpun berontak, tapi tersangka berhasil membekap mulut korban yang kemudian langsung melempar tubuh korban ke atas tempat tidur. 

Tak puas hanya meraba, tersangka melanjutkan aksi bejatnya, korban yang sudah tak berdayapun akhirnya harus melayani aksi bejat ayah kandungnya sendiri.

Merasa diatas angin atau entah lagi kepepet, tersangka kembali melakukan aksi durjananya, kali ini di areal perkebunan Afdeling II, PT SAM I. Tepatnya bulan februari 2015, sekira pukul 09.00 Wib dan kondisi perkebunan yang sangat sepi, FD yang sedang bekerja mengumpulkan berondolan buah sawit, ibarat mangsa diterkam dari belakang oleh Iswanto yang berperilaku serigala. Dan kemudian selayaknya binatang buas, Iswanto pun Menyantap tubuh molek FD dengan puasnya.

Karena sudah tidak tahan, akhirnya FD menceritakan kejadian malang yang menimpa dirinya kepada Saodah. Bak tersambar petir Di siang bolong Saodah yang terkejut dan geram, langsung melaporkan kejadian ini ke pihak perusahaan, yang kemudian pihak perusahaan dan korban langsung melaporkan tersangka kepihak kepolisian.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Iswantopun kini harus mendekam dan merasakan dinginnya ubin penjara Polsek Tapung, Resort Kampar. (dow)

No comments:

Post a Comment